Selasa, 20 Oktober 2015

Tulisan1 Etika Bisnis

Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat
Ricky W. Griffin Edisi 8
Ø  Bisnis dan Tujuan Utamanya 
·         Bisnis adalah sebuah organisasi yang memproduksi atau menjual barang/jasa untuk mendapatkan laba
·         Bisnis memproduksi sebagian besar barang dan jasa yang dikonsumsi orang dan mempekerjakan banyak orang
·         Laba adalah selisih antara pendapatan dan pengeluaran bisnis, sehingga mendorong orang untuk membuka dan memperluas bisnis 

Ø  6 Tahap Riwayat Bisnis di Amerika Serikat
1.      Revolusi Industri
2.      Laissez-Faire dan Era Kewirausahaan
3.      Era Produksi
4.      Era Pemasaran
5.      Era Global
6.      Era Informasi
Tahap 1 : Revolusi Industri
v  Pertengahan abad ke – 18
ü  Sistem pabrik memproduksi barang dalam jumlah besar dan mesin-mesin baru yang dibutuhkan, dikumpulkan dalam satu area dan spesialisasi tenaga kerja
Tahap 2 : Laissez-Faire dan Era Kewirausahaan
v  Abad ke-19
ü  Laisserz-faire adalah prinsip bahwa pemerintah hendaknya tidak mencampuri perekonomian, melainkan harus membiarkan bisnis berfungsi tanpa regulasi
ü  Perkembangan perusahaan dan peningkatan sistem produksi harus dibayar dengan hilangnya kebebasan pekerja
Tahap 3 : Era Produksi
v  Sekitas awal abad ke-20
ü  Era produksi menjadi solusi bangkitnya serikat buruh dan dimulainya regulasi oleh pemerintah
ü  Berfokus pada peningkatan produktivitas and efisiensi pabrik
Tahap 4 : Era Pemasaran
v  Muncul tahun 1950–an dan 1960-an
v  Filosofi bahwa supaya bisa mendatangkan keuntungan, bisnis harus berfokus pada identifikasi dan pemuasan keinginan konsumen
v  Konsep pemasaran bermula dari pelanggan, sehingga produsen barang/jasa mulai mencari tahu apa yang diinginkan oleh pelanggan dan kemudian menyediakannya
Tahap 5 : Era Global                                                                           
v  Tahun 1980-an
ü  Alat komunikasi dan transportasi yang membaik, metode internasional yang lebih efisien dalam pembiayaan, produksi, distribusi dan pemasaran produk/jasa secara bersama-sama membuka pasar yang lebih jauh bagi bisnis
Tahap : Era Informasi
ü  Dipicu oleh internet
ü  Memberikan dorongan dalam perdagangan di semua sektor ekonomi, terutama sektor jasa 



 Ricky W. Griffin Edisi 8
Lingkungan Bisnis
·         Lingkungan Bisnis : mengidentifikasi tantangan dan peluang yang timbul dalam lingkungan bisnis
·         Perusahaan yang paling sukses menjadi lebih ramping dengan berfokus pada kompetensi inti, yaitu ketrampilan dan sumber daya terbaik yang digunakan organisasi untuk bersaing dan menciptakan paling banyak nilai bagi pemiliknya
Tantangan dan Peluang dalam Lingkungan Bisnis
·         Outsourcing : strategi membayar pemasok dan distributor untuk melaksanakan proses bisnis tertentu atau menyediakan barang atau sumber daya yang dibutuhkan.
·         Integrasi Vertikal : strategi untuk memiliki sarana yang digunakan organisasi untuk memproduksi barang dan jasa

ü  Viral Marketing (Pemasaran Gaya Virus) : Strategi penggunaan pemasaran internet dan omongan dari mulut ke mulut untuk menyebarkan informasi produk
ü  Manajemen Proses Bisnis : Pendekatan yang ditempuh perusahaan untuk beralih dari organisasi berorientasi-departemen ke struktur tim yang berorientasi proses yang melintasi batas-batas departemen 




PERUSAHAAN DAN RUANG LING­KUP EKONOMI
Perusahaan dalam industri dan bisnis
Perusahaan dalam dunia usaha berperan sebagai perantara untuk mempertemukan sumber faktor produksi dengan konsumen sehingga kegiatan dunia usaha sangat mem­bantu usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen yang meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang dari bahan mentah sampai menjual barang jadi.
Pada dasamya kegiatan bisnis meliputi:  
a)      Perdagangan.
b)      Penyimpanan.
c)      Pembelanjaan.
d)     Pemberian informasi.
e)      Dan sebagainya.



Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis yaitu:
 
1.      Inflasi
2.      Pengangguran
3.      Tabungan dan investasi
4.      Pernerintah
5.      Produktifitas.
Dua aspek penting dalam pcrusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar dari Hubungan langsung dan tak langsung dalam sistem perusahaan.


PERAN PENTING PEMASARAN DALAM BISNIS
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan bagian yang penting berhubungan dengan pasar, karena pasar yang ada sekarang merupakan pasar pembeli di mana terjadinya transaksi jual beli ter­gantung pada keputusan pembeli sendiri. Sehingga pasar yang ada sangat dipengaruhi oleh perilaku para konsumen dan yang penting perusahaan sebagai yang menawarkan barang hanya bisa mengikuti kehendak konsumen dan bagaimana mengatasi pesaing­pesaing dari perusahaan yang menciptakan barang sejenis.
Dengan demikian kalau kita mendengar kata "pemasaran" berarti kita harus menghubungkan berbagai kegiatan perusahaan seperti penjualan, perdagangan, distribusi dan penetapan harga dan sebagainya. Karena menyangkut berbagai hal inilah membuat fungsi pemasaran sangat penting bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan.
Pada dasarnya fungsi pemasaran itu merupakan suatu proses kegiatan yang tidak sederhana dari barang sebelum produksi sampai bagaimana supaya sampai di tangan konsumen yang dapat menghasilkan laba perusahaan atau paling tidak sampai pada kem­balinya modal perusahaan.
Ø  Kegiatan Utama Pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut sebagai marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari :
4 variabel (4P) yaitu
1.      Produk (Product),
2.      Struktur harga (Price)
3.      Kegiatan promosi (Promotion)
4.      Saluran distribusi (Place)
Dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang dilayani.
1.      Produk (Product – P ke 1)
Produk merupakan hasil dari proses produksi perusahaan yang nantinya akan dijual perusahaan atau barang yang dibeli untuk dijual kembali kepada konsumen akhir ( bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variabel marketing mix akan kita bagi menjadi 3 bagian:
a.       Pemilihan produk.
b.      Pembungkus barang.
c.       Merk barang
a.Pemilihan barang/produk
Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahan sehingga hasil kegiatan perusahan yg dicapai akan dapat dipertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting di sini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah, mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yg akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru, atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan barang dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing­masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang ber­lainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Tahap perkenalan.
2.      Tahap pertumbuhan.
3.      Tahap kedewasaan.
4.      Tahap kejenuhan.
5.      Tahap penurunan.

Kalau digambarkan sebagai berikut:



1. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukkan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaannya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit untuk memberikan tambahan pendapatan bagi produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan ditunjukkan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
Perlu diketahui pada tahap pertumbuhan ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk di pasar.
3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan dengan dapat menunjukkan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam menigkatkan atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah sulit dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengkikis segmen pasar kita ditambah lagi konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.
4. Tahap kemunduran/penurunan
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut.
Adapun ada 2 kebijaksanaan yang dapat dilaksanakan perusahaan yaitu:
1.   Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan menggantikan barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang mempunyai kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
2.  Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbarui antribut-antribut lamanya apakah bungkusnya, atau menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak bisa dilakukan perusahaan harus mencari barang baru yang memerlukan penelitiaan dari awal lagi baik mengenai mutu, merk, pembungkus, cara mendistribusikannya dan lain-lain. 
b. Pembungkus barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ter­nyata mempunyai kualitas yang sama, harga yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relatif berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam menjual produk.
Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus memper­timbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
o   Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
o   Bungkus yang mudah diingat.
o   Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat bersaing dengan
produk sejenis yang lain.
o   Bungkus didesign agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan,  penyimpanan, penyusunan di rak toko, atau mempunyai kegiatan setelah dipakai habis ( ada kegitan ganda ).
c. Merk Barang
Merek baik yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatik terhadap rasanya, mutunya atau keadaannya tidak akan memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu produk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya ( praktis ) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya. '
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering kali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, tujuannya untuk menguasai pasar 
2.  Harga (Price – P ke 2)
a. Pengertian Harga
Harga merupakan faktor pertimbangan utama terhadap orang sejenis bagi sebagian
besar masyarakat Indonesia terutama mereka yang tergolong ke dalam golongan ekonomi lemah.
      Harga dapat dipandang dari 2 sudut:
1.      Kalau dipandang dari sudut konsumen harga memegang peranan penting terutama kalau menyangkut sejumlah barang tertentu yang mutunya tidak berbeda jauh.
2.      Kalau dipandang dari sudut pengusaha harga berkaitan erat dengan ongkos
produksi maupun target laba yang diharapkan.
Dengan melihat pentingnya peranan harga suatu barang dipandang dari 2 kepenting­an yang berbeda menyebabkan penentuan harga merupakan kebijaksanaan perusahaan yang amai penting karena perusahaan harus mempertimbangkan,perilaku konsumen juga dalam menetapkan harga jual produk agar barang yang dijual dapat habis terjual dan dapat menghasilkan laba.
Salah satu prinsip penting dalam penentuan harga bagi manajemen perusahaan adalah menitikberatkan kemampuan dan kemauan membeli dengan harga yang telah disepakati bersama dan bagi perusahaan harga tersebut telah cukup menutup ongkos maupun menghasilkan laba.
b. Cara penentuan harga
Pada dasarnya ada 2 cara dalam menentukan harga yaitu:
1. Menentukan harga yang sangat tinggi.
Harga yang tinggi ditujukan untuk mengurangi resiko kekeliruan harga yang tidak bisa dinaikkan atau memang bertujuan untuk melayani pembeli yang mampu saja. Dalam penentuan harga yang tinggi ini perusahaan harus mau menanggung resiko jika barang tersebut sudah berada pada tahap kejenuhan di mana promosi sudah tidak berguna sedangkan para pesaing sudah mulai memasuki pasar perusahaan.
2. Menentukan harga yang serendah mungkin.
Harga serendah mungkin ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan terutama kalau produksi tersebut baru mencapai tahap perkenalan di mana perusahaan tidak terlalu mengharapkan cepat kembalinya modal perusahaan. Jadi yang penting di sini adalah bagaimana menarik calon pembeli sehingga pembeli mulai menyukai dan akan membeli lagi. Yang perlu diperhatikan di sini jangan sampai konsumen berpikir bahwa barang yang ditawarkan merupakan barang yang out to date atau mutunya rendah serta tidak tahan lama.
3.      Tempat (Placement – P ke 3)
Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut yang akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. Pada beberapa industri, misalnya ritel atau restoran, masalah penempatan berarti sangat penting. Ungkapan “Lokasi, Lokasi, Lokasi” sebaiknya sangat diperhatikan oleh wirausaha, karena bisa jadi pemilihan lokasi tempat usaha yang buruk dapat berakibat langsung kepada kegagalan dari usaha yang dijalankan.
4.      Promosi (Promotion – P ke 4)
Aspek penting lainnya adalah mengenai promosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan dikenalkan ke pasar agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara berpromosi efektif adalah dengan beriklan. Bagi wirausaha yang baru memulai bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya. Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk. Mungkin tidak diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena belum tentu berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Selain itu pemasangan iklan juga berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Pada tahap-tahap awal memulai bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapat perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan dalam operasional usaha. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah untuk menciptakan kesadaran merek atau dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan. Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang dilakukan, apakah sesuai dengan harapan atau masih perlu perbaikan untuk kegiatan promosi berikutnya.
Ke-4 aspek pemasaran dapat menjadi pemikiran awal bagi seorang wirausaha sehingga dia dapat memiliki perhitungan yang matang sebelum menanamkan investasinya.

Referensi :











Tidak ada komentar:

Posting Komentar